Kepulauan Biawak adalah sebuah pulau yang terletak di Laut Jawa di Kabupaten Indramayu Jawa Barat. Pulau Biawak terletak di sebelah utara semenanjung Inrdamayu sekitar 40 kilometer dari pantai utara Indramayu, dan secara administratif termasuk ke dalam wilayah kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu. Pulau Biawak terdiri dari 3 pulau, yaitu : Pulau Biawak, Pulau Candikian, Pulau Gosong.
Nama asli pulau tersebut aslinya
adalah Pulau Rakit atau Pulau Menyawak, namun oleh Pemerintah Kabupaten
Indramayu dinamakan Pulau Biawak, karena banyak ditemukan satwa liar yang
menjadi ciri khas pulau itu, yaitu Biawak. Satwa
ini tergolong unik karena hidup di habitat air asin. Setiap menjelang matahari
terbenam, puluhan biawak dengan panjang antara 20 centimeter hingga 1,5 meter
terlihat berenang di tepian pantai. Satwa-satwa itu memang tengah berburu ikan
untuk kebutuhan makannya.
Selain
disebut sebagai pulau Biawak, pulau ini juga disebut sebagai Pulau Menyawak dan
Pulau Bompyis.Pulau itu memiliki pesona wisata yang unik, karena karangnya yang
masih 'perawan ' dan hidup. Di antara keempat pulau itu, hanya Pulau Biawak
yang masih utuh dalam segalanya. Sedangkan tiga pulau lainnya hanya berupa
hamparan pulau karang semata. Pulau Gosong, misalnya, kondisinya rusak karena
jutaan meter kubik material karangnya diambil untuk pengurukan lokasi kilang
minyak Pertamina Unit Pengolahan VI Balongan. Keberadaan
pulau ini sangat berbahaya bagi alur pelayaran kapal-kapal laut yang melintas
di kepulauan tersebut. Maka tak heran, bangsa Belanda semasa menjajah kepulauan Indonesia, mendirikan
bangunan menara mercusuar. Mercusuar
dengan ketinggian sekitar 65 meter itu
dibangun oleh ZM Willem pada 1872. Hingga kini, bangunan itu masih berfungsi untuk
memandu kapal-kapal besar maupun kecil yang melintas. Melihat usia bangunan
tersebut, mercusuar itu diperkirakan seumur dengan mercusuar di Pantai
Anyer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar