Sabtu, 31 Januari 2015

Keunikan Nudibranch




Nudibranch adalah moluska laut bertubuh lunak yang akan membuang cangkangnya setelah melewati tahap larva, dan berubah menjadi hewan berwarna cerah yang menyala indah. Nudibranchia memiliki kepala bertentakel, yang sangat sensitif terhadap sentuhan, rasa, dan bau. Seperti siput darat, ia memiliki rhinophora berbentuk seperti pentungan dan berperan untuk mendeteksi bau. Nudibranchia karnivora.
Beberapa memangsa spons, yang lain Hydroida, atau Bryozoa, dan beberapa kanibal, memakan siput air lainnya, dan pada situasi tertentu, bahkan anggota spesies mereka sendiri.Bentuk tubuh bervariasi. Ukuran berkisar antara 40 hingga 600 mm.
Mereka terdapat di seluruh dunia pada semua kedalaman, tetapi mereka mencapai ukuran terbesar dan bervariasi pada perairan hangat dan dangkal. Di antara mereka, dapat ditemukan makhluk paling berwarna-warni di bumi. Karena siput air, karena evolusi, telah kehilangan cangkang mereka, mereka perlu mencari cara melindungi diri: yaitu kamuflase, melalui warna yang membuat mereka tidak kelihatan atau menakuti predator karena mereka rasanya tidak enak atau beracun.


Minggu, 18 Januari 2015

Pulau Tabuhan, Banyuwangi


Pulau Tabuhan terletak di sebelah utara Kota Kabupaten Banyuwangi, tepatnya di desa Bangsring, kecamatan Wongsorejo. Pulau Tabuhan Merupakan Pulau kecil dengan luas kurang lebih 3 hektar.Pulau Tabuhan memiliki pemandangan yang sangat Indah dengan potensi alam bawah laut yang sungguh menawan. Pasir putihnya yang masih halus belum 
terjamah terhampar di sekeliling pulau mungil itu.

Disini Anda dapat menikmati dua lokasi alam bawah laut yaitu, di Pulau Tabuhan dan di Bangsring Underwater. Kebun laut yang eksotis, terumbu karang yang memukau dan dihuni oleh ribuan spesies ikan, bunga karang, udang karang dan berbagai tumbuhan laut. Ditambah lagi, dengan kejernihan airnya, Pulau Tabuhan sangat cocok untuk mereka yang gemar agak kegiatan maritim seperti scuba diving. Jika Anda ingin menikmati pulau kecil nan indah sekaligus pesona alam bawah laut Anda harus naik kapal menuju pulau Tabuhan. Namun, jika hanya ingin menikmati alam bawah laut, Anda tidak perlu menuju Pulau Tabuhan, Bangsring Underwater pun penuh dengan keindahan alam bawah laut.
Selain para satwa laut dan biota laut, berbagai jenis satwa darat pun bisa hidup dengan nyaman di pulau ini. Seperti contoh, burung Maleo yang terkenal dari Pulau Seulawesi selalu bermigrasi di habitat pulau tabuhan.

Danau Poso, Sulawesi Tengah


Danau Poso terletak di rute jalur utama dari Toraja di bagian Selatan, Gorontalo dan Manado di bagian Utara. Jaraknya sekira 283 km arah selatan Kota Palu dan 56 km dari Kota Poso. Danau Poso memiliki pemandangan menawan dengan perbukitan dan hutan yang memagarinya. Udara sejuk di kawasan ini pastinya akan membawa kesegaran pikiran dan perasaan. Amati bagaimana air danau ini yang sangat jernih meskipun terjadi banjir pada sungai-sungai yang bermuara ke danau ini. Bahkan ada yang menyebut airnya jernih danau ini adalah sepanjang masa meskipun saat musim hujan tidak membuat airnya menjadi keruh.

Selain itu, Danau Poso memiliki keunikan lain, yaitu airnya yang berada di tepi danau berwarna hijau  sedangkan di tengah danau berwarna biru. Di danau ini masyarakat setempat kadang melihat cahaya seperti lampu yang berpindah-pindah. Itu diyakini sebagai mata dari seekor naga penjaga Danau Poso.
Jika Anda seorang pecinta alam maka pastinya kunjungan ke Danau Poso menjadi pilihan yang menarik karena kawasan ini dikelilingi perbukitan yang ditumbuhi tanaman cengkeh. Saat cengkeh berbunga di bulan Juni hingga November maka akan mengeluarkan aroma harum bunga cengkeh yang khas.

Selain mengundang wisatawan, danau ini juga telah menarik minat peneliti dan investor yang tertarik mengembangkan perikanan di tempat ini. Di Danau Poso hidup sejenis ikan sidat (sogili) yang terbesar di dunia. Di kawasan ini juga terdapat pelestarian tanaman angrek terbesar di Indonsia dimana salah satunya adalah angrek hitam.


Makanan khas Poso yang patut dicicipi adalah ikan sogili bakar atau belut air tawar. Selain disajikan dengan dibakar, ikan ini juga bisa disajikan dengan direbus dan digoreng. Akan tetapi, kebanyakan pengunjung dan masyarakat lokal lebih memilih dibakar karena rasanya terasa gurih dan renyah.  Bumbu yang digunakan untuk mengolah ikan sogili adalah rica-rica atau dabu-dabu dengan perasan jeruk nipis, tomat, dan bawang merah. Apabial disajikan seperti pecel lele maka kuliner ini disajikan dengan sayuran, sambal dan nasi hangat. Anda bisa menikmati sajian ikan ini hampir di banyak warung makan sekitar Dananu Poso atau Kota Tentena.

Pulau Biawak, Jawa Barat


Kepulauan Biawak adalah sebuah pulau yang terletak di Laut Jawa di Kabupaten Indramayu Jawa Barat. Pulau Biawak terletak di sebelah utara semenanjung Inrdamayu sekitar 40 kilometer dari pantai utara Indramayu, dan secara administratif termasuk ke dalam wilayah kecamatan IndramayuKabupaten Indramayu. Pulau Biawak terdiri dari 3 pulau, yaitu : Pulau Biawak, Pulau Candikian, Pulau Gosong.
Nama asli pulau tersebut aslinya adalah Pulau Rakit atau Pulau Menyawak, namun oleh Pemerintah Kabupaten Indramayu dinamakan Pulau Biawak, karena banyak ditemukan satwa liar yang menjadi ciri khas pulau itu, yaitu Biawak. Satwa ini tergolong unik karena hidup di habitat air asin. Setiap menjelang matahari terbenam, puluhan biawak dengan panjang antara 20 centimeter hingga 1,5 meter terlihat berenang di tepian pantai. Satwa-satwa itu memang tengah berburu ikan untuk kebutuhan makannya.
Selain disebut sebagai pulau Biawak, pulau ini juga disebut sebagai Pulau Menyawak dan Pulau Bompyis.Pulau itu memiliki pesona wisata yang unik, karena karangnya yang masih 'perawan ' dan hidup. Di antara keempat pulau itu, hanya Pulau Biawak yang masih utuh dalam segalanya. Sedangkan tiga pulau lainnya hanya berupa hamparan pulau karang semata. Pulau Gosong, misalnya, kondisinya rusak karena jutaan meter kubik material karangnya diambil untuk pengurukan lokasi kilang minyak Pertamina Unit Pengolahan VI Balongan. Keberadaan pulau ini sangat berbahaya bagi alur pelayaran kapal-kapal laut yang melintas di kepulauan tersebut. Maka tak heran, bangsa Belanda semasa menjajah kepulauan Indonesia, mendirikan bangunan menara mercusuar. Mercusuar dengan ketinggian sekitar 65 meter itu dibangun oleh ZM Willem pada 1872. Hingga kini, bangunan itu masih berfungsi untuk memandu kapal-kapal besar maupun kecil yang melintas. Melihat usia bangunan tersebut, mercusuar itu diperkirakan seumur dengan mercusuar di Pantai Anyer.