Senin, 29 September 2014

Kerajaan Demak

Ketika kerajaan majapahit mulai mundur, banyak para adipati yang berada di pesisir pantai utara pulau Jawa melepaskan diri. Para adaipatai itu sudah mendapat pengaruh islam, dan dibawah Kerajaan Demak, yang dipimpin oleh Raden Patah.

Raden Patah

    Menurut Babad Tanah Jawi, Raden patah adalah keturunan terakhir Kerajaan Majapahit, yaitu Raja Brawijaya V dan seorang putri Cina. Setelah besar Raden Patah diangkat oleh kerajaan majapahit menjadi raja di Bintoro (Demak) dengan gelar Sultan Alam Akbar al-Fatah.
    Setelah keajaan majapahit mengalami kemunduran, Demak melepaskan diri dan mendirikan kerajaan isalm pertama di Jawa. Sebagai kerajaan maritim,Demak menjalankan fungsinya sebagai penghubung atau transit antara daerah penghasil rempah-rempah di Indonesia bagian timur dengan Malaka sebagai pusat pemasaran di Indonesia bagian barat. Kedudukan Malaka yang strategis menimbulkan keingina Demak untuk menggantikan kedudukan Malaka sebagai pusat perdaganan di perairan Asia Tenggara.
    Sejak tahun 1151, Malaka telah berada dibawah kekuasaan Portugis. Berarti untuk menduduki Malaka sama saja mengusir Portugis. Pada tahun 1153 Demak melakukan serangan terhadap Malaka dibawah pimpinan Dipati Unus, namun serangan itu gagal. Meskipun demikian, keberaniannya menyerang kedudukan Portugis di Malaka membuatnya dijuluki Pangeran Sabrang Lor.

 Dipati Unus
   
    Setelah Raden Patah wafat, tahta Demak beralih ke Diapati Unus. Ia hanya memerintah selama 3 tahun. Setelah ia wafat terjadi kemelut politik di Kerajaan Demak yang disebabkan oleh persaingan antara kedua adiknya, Pangeran Sekar Seda Lepen dan Pangeran Trenggana. Ditengah persaingan, pangeran Sekar Seda Lepen dibunuh oleh Sunan Prawoto, putra Pangeran Trenggana. Kematian Pangeran Sekar Seda Lepen mempermudah Pangeran Trenggana untuk menduduki tahta kerajaan.

Sultan Trengggana

    Dibawah pimpinan Sultan Trenggana, kerajaan Demak mencapai puncak kejayaan. ia menjadikan Demak sebagai salah satu pusat kekuasaan serta menjadikan Demak sebagai salah satu pusat penyebaran Islam di Jawa. Untuk menjadikan Demak sebagai pusat kekuasaab di jawa, daerah-daerah pantai utara Jawa ditaklukkan. Dibawah pmpinan Sultan Trenggana, kekuasaan Demak meliputi Jawa Barat, Jayakarta, jawa Tengah, dan sebagian Jawa Timur. penaklukkan pesisir utara Jawa barat dilakukan oleh Fatahillah, yang turut berdirinya kerajaan Banten dan Cirebon.
    Setelah Sultan trenggana wafat, kembali terjadi persaingan politik antara keluarga Pangeran Sekar Seda Lepen dengan keluarga Pangeran Trenggana. Ditengah kemelut politik yang berlarut-larut, munculah Joko Tingkir, Adipati Pajang, untuk mengatasi keadaan.Ia berhasil meredam pemberontakan Ario Penangsang dan putera Pangeran Sekar Seda Lepen itu tewas dibunuh.
    Dapat diatasinya kemelut politik di Demak itu menjadi alat bagi Joko Tingkir untuk naik ke puncak kekuasaan. Setelah kemelut berakhir Pajang menjadi disegani. Keadaan itu digunakan Joko Tingkir untuk memindahkan pusaka kerajaan dari Bintoro ke Pajang. Peristiwa itu menandai akhir Kerajaan Demak sekaligus awal dari Kerajaan Pajang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar