Keunikan air terjun di sini adalah air
dari ketinggian 35 m itu langsung jatuh dari tebing pulau ke permukaan
laut. Air terjun di Pulau Mursala memang berada pada bagian pulau yang
menghadap langsung ke Samudera Hindia. Air mengalir dari sungai hanya
sepanjang 700 meter (terpendek di Indonesia) kemudian mengaliri batuan
granit kemerahan di tebing pulau. Berikutnya, air tercurah jatuh dalam
volume yang besar ke permukaan laut dengan bunyi keras, apalagi saat
musim penghujan.
Secara administratif, Pulau Mursala
bernaung di Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah, tepatnya di
sebelah Barat Daya Kota Sibolga. Jika menelaah keberadaannya di dalam
peta, Pulau Mursala terletak di antara Kota Sibolga dan Pulau Nias.
Nama “Mursala” tidak lahir begitu saja,
ada serangkaian cerita yang bergulir di belakangnya. Pada abad VII,
banyak bangsa Arab datang ke Pantai Barus untuk singgah dan melakukan
pertukaran komoditi. Sebelum memasuki Barus, mereka kerap melakukan
ibadah di ujung sebuah pulau besar. Kebiasaan ini berlangsung lama,
sehingga nelayan setempat menamai pulau tersebut dengan rangkaian dari
kata Mur dan shalat, yaitu “Mursala”. Mur merupakan sebutan lain untuk
orang Arab.
Sekeliling pulau ini dihiasi oleh
belasan pulau kecil yang mayoritas tak berpenduduk, diantaranya adalah:
Pulau Pulau Puti, Pulau Silabu Na Godang, Pulau Kalimantung, Pulau
Silabu Na Menek, dan Pulau Jambe. Hadirnya pulau-pulau kecil itu
mendukung Pulau Mursala menjadi destinasi yang apik. Selain kaya ikan
hias dan terumbu karang, Anda juga dapat mengunjungi laguna yang menyatu
antara Pulau Silabu Na Godang dan Pulau Kalimantung.
Disamping itu, Pulau Silabu Na Menek
juga akan menyita perhatian lewat tanaman bonsai yang tumbuh di atas
bebatuan curam. Begitu banyak yang bisa dinikmati di Pulau Mursala,
namun primadona yang harus Anda jumpai adalah Air Terjun Mursala
tentunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar