Selain TN Tanjung Puting, bagi Anda penggemar ekowisata atau trekking di hutan atau bahkan melakukan penelitian, ada pula kawasan lindung Suaka Margasatwa Sungai Lamandau.
SMS Lamandau dinobatkan sebagai suaka margasatwa karena kawasan ini
merupakan tipe hutan dataran rendah berawa yang tentunya memiliki banyak
sekali manfaat bagi lingkungan sekitar bahkan dunia. SMS Lamandau
berjasa dalam menjaga keseimbangan iklim dan mereduksi efek pemanasan
global, berfungsi sebagai kawasan penyuplai atau penjaga stok air
bersih, proteksi tanah, sumber bahan obat-obatan herbal, mengurangi
polusi, penghasil produk hutan non kayu, pendidikan, kegiatan penelitian
ilmiah, dan pemanfaatan wisata alam (ekowisata) secara terbatas.
Selain potensi hutan tropis yang kaya,
terdapat sejumlah tujuan wisata bahari yang dapat menjadi agenda
berkeliling selama berada di kawasan ini. Sebut saja wisata Pantai Bugam
Raya, yang secara geografis letaknya berhadapan dengan Taman Nasional
Tanjung Puting.
Bugam Raya meliputi destinasi wisata Pantai Kubu,
Tanjung Penghujan, Tanjung Keluang, Keraya, dan Gosong Senggoro.
Masing-masing pantai memiliki keistimewaan sendiri sebagai destinasi
penunjang destinasi utama Taman Nasional Tanjung Puting.
Untuk wisata sejarah dan religi, Anda dapat menyempatkan mengunjungi salah satu masjid tertua di Kalimantan Tengah, yaitu Masjid Kiai Gede.
Sebagai warisan budaya kerajaan Islam di Kalimantan Tengah, Istana Kuning menjadi salah satu ikon penting bagi Pangkalan Bun. Berjalan-jalan di kompleks istana kayu ini akan menghadirkan suasana dan suguhan keindahan istana peninggalan sejarah.
Saat mengunjungi Istana Kuning, Anda
dapat meminta izin dan bantuan kerabat kerajaan yang tinggal di belakang
wilayah kerajaan. Mereka dapat membantu menjelaskan tentang sejarah
Kerajaan Kutaringin dan istana ini.
Masuklah ke beberapa bangunan kayu di
kompleks Istana Kuning dan telusuri keindahan istana ini meskipun sudah
mengalami pemugaran total. Di bagian belakang istana terdapat Taman
Keraton Indah Sari yang dulunya adalah alun-alun istana namun kini
terbuka untuk umum. Taman tersebut ditata apik dan terdapat sebuah tugu
di tengah-tengahnya.
Terdapat sejumlah lukisan raja-raja
terdahulu yang diletakkan di salah satu pojok ruangan. Di istana ini
juga dapat dilihat kereta dari kayu yang biasa digunakan para anggota
kerajaan sebagai kendaraan masa lalu. Kereta ini adalah kereta baru yang
dipesan khusus sebagai penghias istana yang sekarang nyaris kosong
akibat insiden kebakaran. Di sini terdapat pula sepasang patung
pengantin, payung, dan kain batik berwarna kuning.