Berkunjung ke Maluku
tidak lengkap rasanya jika tidak menyempatkan diri bergegas mengunjungi
salah satu pulau memesona di Kepulauan Banda yaitu Pulau Banda Neira.
Pulau-pulau di bagian timur Indonesia memang dikenal menyimpan keindahan
membuat decak kagum pengunjungnya.
Ada banyak hal dan tempat menarik yang bisa Anda temui di Pulau Banda Neira. Pulau Banda Neira atau lebih dikenal sebagai Bandanaira
terletak di Pulau Neira dan merupakan kota yang di Kepulauan Banda yang
berfungsi sebagai pusat administratif dari Kecamatan Banda, Kabupaten
Maluku Tengah, Provinsi Maluku.
Banda Neira memiliki nuansa kota tua
dimana dahulu merupakan pusat pedangang. Para saudagar melakukan jual
beli pala dan fuli yang saat itu merupakan komoditi paling banyak dicari
di Kepulauan Banda dan menjadi asal sumber rempah-rempah hingga
pertengahan abad ke-19. Karena rempah-rempah juga banyak terjadi
pembantaian penduduk lokal di Banda Neira yang dilakukan oleh VOC kala
itu. Bahkan, mereka juga membawa sebagian penduduk Banda Neira ke
Batavia untuk dijadikan budak.
VOC kala itu turut membangun kota Banda
Neira dengan mendirikan bangunan istana bernama Istana Mini Neira.
Istana tersebut kala itu berfungsi sebagai tempat tinggal Gubernur VOC.
VOC lebih dahulu membagun istana ini setahun seblum pembangunan Istana
Negara di Batavia (Jakarta).
Istana Mini Neira menjadi satu-satunya
banguan besar dan indah saat itu di kawasan ini. Berikutnya di
sekitarnya banyak dibangun rumah besar sebagai tempat tinggal dari
petinggi orang Eropa yang datang ke pulau ini. Bangunan ibarat
masion-mansion tersebut memiliki arsitektur Eropa yang khas.
Untuk bertahan dari serangan musuh,
tahun 161, Jenderal VOC Piether Both yang saat itu ditugaskan untuk
memonopoli perdagangan di Banda Neira membangun Benteng Belgica sebagai
pertahanan. Tidak jauh darinya terdapat Benteng Nassau. Berbeda dengan
Benteng Belgicia, benteng ini pertama kali dibagun oleh Portugis tahun
1529.
Begitu menapakkan kaki di tanah penuh
kaya sejarah ini, suasana sisa bangunan koloniali begitu terasa. Anda
ibarat sedang memasuki mesin waktu kembali pada era kekuasaan VOC di
pulau ini.
Berkunjung ke Banda Neira tepat rasanya diibaratkan dengan pepatah mengatakan “Sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui”. Selain berwisata sejarah di pulau ini Anda bisa berwisata bahari dan alam.
Setelah memilih hotel tempat menginap
dan beristirahat dari pejalanan yang cukup melelahkan. Berikutnya
persiapkan perlengkapan Anda dan bergegas menikmati indahnya suasana
Kota Banda Neira. Berikut beberapa tempat dengan nilai sejarah yang bisa
Anda sambangi.
Rumah Budaya, berlokasi
di Jl. Gereja Tua, dahulu merupakan mansion milik pejabat Belanda. Kini
rumah ini berubah fungsi menjadi museum yang menyimpan beberapa
peninggalan sejarah, seperti: meriam, mata uang kuno, peta kuno, helm
kuno, lukisan yang bercerita mengenai peperangan pada masa lalu, dan
juga terdapat diorama sejarah Banda.
Istana Mini Neira,
dahulunya merupakan tempat tinggal Gubernur Jenderal Belanda, salah
satunya pernah ditinggali Jan Pieterszoon Coen. Ukuran istana ini tidak
telalu besar namun untuk ukuran istana bagunan ini termasuk kecil. Di
depan istana terdapat meriam sisa perang dari masa lalu. Anda bisa
berajalan-jalan menelusuri halaman istana yang luas.
Benteng Nassau dan Benteng Belgica,
kedua benteng ini dibagun oleh dua bangsa yang berbeda yaitu Portugis
dan Belanda. Letak keduanya berdekatan. Kedua benteng tersebut hingga
tahun 1860 merupakan markas pertahanan militer Belanda. Kondisi keduanya
terlihat sangat memprihatinkan karena mulai runtuh namun pemerintah
setempat melakukan perbaikan. Selain menikmati peniggalan sejarah ini,
Anda bisa menikmati pemandangan di sekitar benteng-benteng termasuk
menyaksikan Gunung Api yang beridiri gagah.
Tempat lain yang layak dikunjungi di
daratan Banda Neira antara lain: Rumah Hatta, Rumah Kapten Cole, Gereja
Protestan Belanda dan Gereja Elim Tabernakel.
Kegiatan yang tentunya tidak mungkin untuk dilewatkan adalah menyelam dan snorkeling.
Berikut beberapa lokasi menyelam yang bisa Anda kunjungi, yaitu:
Tanjung Barat Pulau Pisang, Selamo Village (Pulau Banda Besar), Tanjung
Burang (Pulau Banda Besar), Batu Kapal Mandarin City (Jetty Reef), Pasir
Putih (Lighthouse Pulau Neira), Light House Reef (Pulau Kraka), Lava
Flow I (Old Lava), Lava Flow II, Tanjung Batu Udang (Pulau Ai
Selatan)ragonet, Tanjung Batu Payong (Pulau Ai Barat Laut ), Tanjung
Nailaka (Run Island), Tanjung Lokon (Pulau Run), Tanjung Noret (Pulau
Run), Pulau Run Depan Kampung, Tanjung Selatan (Pulau Suanggi), Tanjung
Utara (Pulau Suanggi), Takat Hatta (Submerged Reef), Tanjung Buton
(Tanjung Selatan Pulau Hatta), Tanjung Salamasa (Pulau Hatta Barat),
Tanjung Kanari (Pulau Hatta Utara) dan Tanjung Pulau Pisang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar