Selasa, 18 November 2014

Pulau Rote, Kupang

Untuk mengunjungi Pulau Rote, terbanglah ke Kupang di Pulau Timor. Anda akan mendarat di Bandara El Tari dimana selanjutnya menuju Pelabuhan Laut Tenau. Bila waktu terlanjur petang maka ada baiknya Anda menginap di Kupang.
Dari Tenau, Anda akan menyebrangi lautan ke Ba’a di Pulau Rote. Perjalanan akan ditempuh selama 2 jam dengan menggunakan feri cepat atau sekitar 4,5 jam dengan feri biasa.
Setiba di pelabuhan Ba’a Rote, Anda dapat melihat pantai berair jernih dan pohon-pohon bakau menghiasi sekelilingnya. Ada juga dermaga dengan suasana pantai pasir putih, pertokoan serta rumah penduduk beberapa rumah penduduk dengan ciri khas pagar yang terbuat dari pelepah daun lontar yang telah mengering.
Jalanan yang naik turun dan berkelok-kelok membawa Anda menikmati hamparan bukit yang luas dengan hewan-hewan berkeliaran.
Dari Ba’a naiklah transportasi umum dengan waktu 2 jam perjalanan untuk tiba di Desa Nemberala.

Tak salah lagi, bahwa Pulau Rote merupakan surga bagi peselancar dunia. T-Land merupakan jalur ombak yang menggulung ke arah kiri dengan putaran yang spektakuler. T-Land adalah  salah satu jalur ombak terpanjang di Indonesia yang menggulung ke kiri. Kemurahan gulungan ombak ini disediakan alam dari Mei hingga Oktober.
Di hadapan gulungan ombaknya terdapat pagar alam di bawah permukaan laut berupa terumbu karang yang bisa melukai bila peselancar tak pandai membaca waktu. Panjang gulungan ombaknya bisa mencapai ratusan meter, inilah jalur paling tepat bagi mereka yang mahir.
Di Nemberala terdapat jalur ombak yang sedikit bergerak perlahan, yaitu di Break. Tinggi ombak di tempat ini mencapai tiga kali tinggi orang Indonesia. Lokasinya digemari pesalancar mahir yang datang pada bulan Juli hingga September.
Bagi mereka yang gemar jalur arah putaran ke kiri, ada dua tempat lagi yang ditempuh dengan bersepeda selama 30 menit dari Nemberala, yaitu di Peanuts dan Bo’a.

Bagi yang memimpikan kecepatan dalam berselancar maka N’dau adalah pilihan nomor wahid. Jalurnya ombaknya serupa menyediakan gulungan air spektakuler dari arah kanan kirijuga.
Bagi para penggemar selancar arah kanan, maka pergilah ke Pulau Do’o, tempat yang menjadi penyedia gulungan ombak arah kanan terpanjang di Indonesia. Hanya dengan berperahulah para peselancar dapat menunggangi kehebatan ombaknya. Tak seperti tempat lainnya, di Pulau Do’o maka para peselancar pergi di awal musim atau di ujungnya, karena letak geografisnya yang unik. Pendek kata, saat tempat lain tutup, Pulau Do’o membuka waktu selancarnya di bulan Maret dan Desember.
Secara teknis, sebetulnya pulau paling selatan di Indonesia ialah Pulau N’dana, tapi karena tak berpenduduk, maka Pulau Rote, induk pulaunya, dinobatkan sebagai pulau paling selatan. Di sini peselancar bisa menikmati dua arah kiri dan arah kanan karena posisinya yang unik, dekat dengan Pulau Rote di utaranya.

Saat Anda di Pulau Rote, pahamilah bahwa penting untuk mengenal spesies khusus asal Pulau Rote, yaitu kura-kura leher ular (snake-necked turtle). Spesies ini amat sangat langka dan dilindungi secara khusus mengingat jumlah populasinya yang tinggal segelintir saja. Penjualan hewan langka yang ilegal menjadikan spesies ini terancam punah. Bila ada tawaran untuk memilikinya, berlakulah bijak dengan cara menolaknya. Perburuan liar akan berhenti bila kita mengecam pembeliannya.
Bila Anda suka berenang dan menyelam maka Rote pun menawarkan beberapa tempat yang sangat anggun di bawah lautnya. Dengan pulau-pulau kecil yang kebanyakan tak berpenghuni maka terumbu karang di bawahnya sangat asri dan ditinggali ikan beraneka warna, termasuk ikan pari Manta dan juga hiu dugong.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar